Ozon
Ozon
merupakan salah satu zat pengoksidasi yang sangat kuat setelah fluor, oksigen
dan oksigen fluorida (OF2). Meskipun di alam terdapat dalam jumlah
kecil, lapisan lain dengan bahan pencemar udara Ozon sangat berguna untuk
melindungi bu mi dari radiasi ultraviolet (UV-B). Ozon terbentuk diudara pada
ketinggian 30 km dimana radiasi UV matahari dengan panjang gelombang 242 nm
secara perlahan memecah molekul oksigen (O2) menjadi atom oksigen
tergantung dari jumlah molekul O2 atom-atom oksigen secara cepat
membentuk ozon. Ozon menyerap radiasi sinar matahari dengan kuat didaerah
panjang gelombang 240-320 nm. Absorpsi radiasi elektromagnetik oleh ozon
didaerah ultraviolet dan inframerah digunakan dalam metode-metode analitik. [6]
Ozon ialah polutan sekunder yang terbentuk dari reaksi fotokimia antara nitrogen oksida (NOx) dan senyawa organik volatil (VOC) seperti
metana dan karbon monoksida. Proses pembentukan ozon cukup kompleks dan
tergantung pada sinar matahari, faktor geografis, serta ketersediaan prekursor.[3]
Sumber : [3]
Mayoritas emisi prekursor ozon
berasal dari sumber antropogenik. Aktivitas manusia yang berkontribusi terhadap
pembentukan ozon yaitu transportasi (kendaraan bermotor dan pelayaran maritim internasional), proses
pembakaran dalam produksi
energi dan industri, penggunaan
pelarut, pembakaran biomassa, dan kegiatan pertanian. Konsentrasi
ozon di Negara Eropa berkisar antara 40 -80 µg/m3. [3]
Kadar ozon alami yang berubah-ubah sesuai dengan musim pertahunnya berkisar antara 10–100ug/m3 (0,005–0,05 ppm). Diwilayah pedesaan kadar ozon dapat menjadi tinggi karena adanya kiriman jarak jauh O3 dari udara yang berasal dari perkotaan. Didaerah perkotaan yang besar, tingkat ozon atau total oksidan maksimum 1 jam dapat berkisar dari 300–800 ug/m3 (0,15-0,40 ppm) atau lebih.
5–30% hasil pemantauan di beberapa kota besar didapatkan kadar oksida maksimum 1jam yang melampaui 200 ug/m3 (0,1 ppm). [6]
Kadar ozon alami yang berubah-ubah sesuai dengan musim pertahunnya berkisar antara 10–100ug/m3 (0,005–0,05 ppm). Diwilayah pedesaan kadar ozon dapat menjadi tinggi karena adanya kiriman jarak jauh O3 dari udara yang berasal dari perkotaan. Didaerah perkotaan yang besar, tingkat ozon atau total oksidan maksimum 1 jam dapat berkisar dari 300–800 ug/m3 (0,15-0,40 ppm) atau lebih.
5–30% hasil pemantauan di beberapa kota besar didapatkan kadar oksida maksimum 1jam yang melampaui 200 ug/m3 (0,1 ppm). [6]
Paparan utama terhadap ozon adalah ketika manusia menghirup udara ambien
yang mengandung ozon. Laju paparan terhadap seorang individu berkaitan dengan
konsentrasi ozon di udara sekitar dan volume udara yang dihirup per menit.
Jumlah kumulatif paparan adalah fungsi baik laju maupun durasi paparan. [2]
Sumber : [2]
Dalam paru-paru, ozon bereaksi cepat dengan sejumlah biomolekul, terutama yang mengandung tiol atau kelompok amina atau ikatan karbon-karbon tak jenuh. Reaksi inii dan produk yang dihasilkan masih belum dikarakterisasi, tetapi efek utama dari paparan ozon yang dimediasi oleh radikal bebas dan oksidan lainnya di ELF yang kemudian bereaksi dengan sel-sel epitel yang mendasari, sel-sel imunitas tubuh, dan dengan reseptor saraf di dinding saluran pernafasan. [2]
Efek psikologis utama dari paparan singkat ozon adalah
tidak mampu menghirup nafas sampai kapasitas total paru-paru. Beberapa gejala
gangguan pernafasan akibat paparan ozon yaitu :
-
Batuk
-
Iritasi tenggorokan
-
Sakit, rasa terbakar, atau rasa nyeri di dada saat menarik nafas panjang
-
Bernafas pendek
Efek-efek tersebut bersifat reversible dengan masa pemulihan bervariasi
mulai beberapa jam sampai 48 jam setelah paparan ozon. [2]
Efek lain induksi ozon yang berhubungan dengan cedera dan respon sistem
pernafasan yaitu [2]:
-
Peningkatan obstruksi saluran kecil pernafasan
-
Peningkatan reaktivitas saluran pernafasan non spesifik
-
Penurunan aktivitas fagositik makrofag alveolus
Beberapa penelitian yang dirangkum
oleh US EPA menunjukkan bahwa [2] :
-
Ozon diasosiasikan dengan peningkatan angka mortalitas
-
Efek sebenarnya ozon terhadap mortalitas lebih banyak terjadi pada orang
berusia lanjut
-
Hubungan utama ozon dengan mortalitas terjadi selama musim panas
Penelitian oleh laboratorium hewan secara konsisten
mendemonstrasikan bahwa paparan jangka panjang oleh konsentrasi ozon melebihi
batas ambien menghasilkan perubahan morfologi persisten yang menandakan
penyakit pernafasan kronis. [2]
Beberapa spesies tumbuhan akan mengalami luka bila
terpapar ozon pada konsentrasi di atas 120 ug/m3. Ozon dapat
bereaksi dengan SO2 yang juga dapat melukai beberapa spesies tanaman. Efek pada vegetasi lainnya yaitu penuaan dini daun dan pengurangan hasil panen.
Batas Indeks Standar Pencemar Udara dalam Satuan SI di dalam Pedoman
Teknis Perhitungan dan Pelaporan Serta Informasi Indeks Standar Pencemar Udara
[1] :
Sumber : [1]
Paparan ozon selama 1 jam sebesar 235 ug/m3
ditetapkan sebagai ambang batas konsentrasi yang belum mengganggu kesehatan
manusia. Jika paparan yang terjadi melebihi ambang batas, kesehatan manusia
mulai terganggu.
Rentang konsentrasi ozon dan efeknya berdasarkan data dari IOA yaitu [4]
:
0,001 ppm
Nilai terendah yang terdeteksi oleh manusia hipersensitif. Terlalu rendah untuk
mengukur secara akurat dengan peralatan elektronik.
0,003 ppm
Ambang persepsi bau di lingkungan laboratorium, 50 % tingkat kepercayaan.
0,003 ppm sampai 0,010 ppm
0,003 ppm sampai 0,010 ppm
Ambang persepsi bau oleh rata-rata orang pada udara bersih. Mudah terdeteksi oleh orang normal. Konsentrasi dapat diukur dengan akurat.
Konsentrasi ozon diukur pada rumah dan kantor dilengkapi dengan alat pembersih udara elektronik ketika tingkat ozon di luar ruangan rendah. Infiltrasi ozon dari luar ruangan dapat menyebabkan konsentrasi dalam ruangan yang lebih tinggi.
0,020 ppm
Ambang persepsi bau di lingkungan laboratorium, 90% tingkat kepercayaan.
0,001-0,125 ppm
0,001-0,125 ppm
Konsentrasi ozon yang ditemukan secara alamiah di atmosfer. Tingkat konsentrasi bervariasi dengan ketinggian,
kondisi atmosfer dan lokal.
0,020 - 0,040 ppm
Konsentrasi
oksidan total rata-rata di beberapa kota besar pada tahun 1964. Sekitar 95% atau lebih besar dari oksidan umumnya dianggap sebagai ozon.
0,040 ppm
CSA batas maksimum untuk perangkat untuk penggunaan rumah
tangga. Diukur sebagai konsentrasi berkelanjutan dalam ruang ujian.
0,050 ppm
Konsentrasi ozon maksimum yang diizinkan oleh ASHRAE di dalam
ruangan ber-AC dan berventilasi.
0,050 ppm
0,050 ppm
Konsentrasi ozon maksimum yang dihasilkan
oleh pembersih udara elektronik dan perangkat perumahan yang sesuai dengan
usulan amandemen UU Makanan, Obat dan Kosmetik Federal.
0,064 ppm
0,064 ppm
Usulan standar kualitas udara ambien nasional untuk oksidan fotokimia (maksimal 1 jam konsentrasi
untuk tidak melebihi sekali per tahun).
0.100 ppm
Ozon konsentrasi maksimum yang diizinkan dalam
wilayah kerja industri: paparan terhadap manusia
diperbolehkan 8 jam per hari, 6 hari
seminggu.
0.100 ppm
Konsentrasi ozon maksimum kontinu yang diijinkan (per US Navy_ di tempat terbatas seperti
kapal selam atom.
0.100 ppm
Batas maksimum yang diizinkan untuk industri, ruang publik, atau diduduki
di Inggris, Jepang, Perancis, Belanda dan Jerman.
0,15-0,51 ppm
Puncak
konsentrasi ozon di kota-kota Amerika.
0,200 ppm
Kontak yang terlalu lama dengan manusia di
bawah kondisi kerja dan eksperimental tidak menghasilkan efek sakit diketahui. Tingkat ambang ketika iritasi hidung dan tenggorokan akan menghasilkan dampaknya menjadi sekitar 0,300 ppm.
0,300 ppm
Tingkat ozon di mana beberapa spesies tanaman hidup mulai menunjukkan
tanda-tanda efek ozon. Cedera dedaunan muncul sebagai noda gelap, bintik-bintik cahaya, patch mati dan peluruhan warna secara umum. Stomata (pori-pori) dari daun dewasa adalah area
pertama yang menunjukkan tanda-tanda kerusakan.
0,500 ppm
0,500 ppm
Tingkat ozon di mana Los Angeles, California, menyatakan Siaga Smog yang No 1. Dapat menyebabkan mual
dan sakit kepala pada beberapa individu. Paparan yang lebih lama bisa menyebabkan edema paru (akumulasi abnormal cairan
serosa dalam jaringan ikat atau rongga serosa). Meningkatkan kerentanan
terhadap infeksi pernafasan.
1,00-2,00 ppm
Los Angeles, California, menyatakan Siaga Smog yang No 2 pada konsentrasi ozon 1,00 ppm dan Siaga Smog No. 3 pada 1,500 ppm. Pada rentang ini berbagai konsentrasi ozon yang terhirup oleh
relawan manusia selama 2 jam menyebabkan
gejala yang dapat ditoleransi tanpa inkapasitasi dengan gejala
mereda setelah beberapa hari. Gejala-gejalanya sakit kepala, nyeri di dada, dan
kekeringan pada saluran pernapasan.
1,40-5,60 ppm
Kacang pinto terkena 1,4-5,0 ppm konsentrasi ozon selama 70 menit
menunjukkan beberapa tanda-tanda cedera parah pada daun dewasa.
5,00-25,00 ppm
Percobaan menunjukkan bahwa paparan 3 jam pada 12 ppm adalah mematikan bagi
babi Guinea. Tukang las yang terkena 9 ppm ditambah polusi udara lainnya menderita edema paru. Rontgen dada masih normal dalam 2 sampai 3 minggu, tapi 9 bulan kemudian mereka masih mengeluh
kelelahan dan exertional dyspnea (labored respiration).
25,00 ppm dan lebih
25,00 ppm dan lebih
Konsentrasi ozon yang berbahaya bagi kehidupan manusia tidak diketahui,
tetapi atas dasar percobaan terhadap hewan, dan
paparan pada konsentrasi 50 ppm selama 60 menit mungkin akan berakibat fatal
Untuk mengendalikan pencemaran oleh ozon, emisi VOC
oleh sumber industry harus dibatasi sesuai baku mutu yang ditetapkan.
Referensi
1. Bapedal,
1998. Pedoman Teknis Perhitungan dan
Pelaporan Serta Informasi Indeks StandarPencemar Udara.
http://www.cets-uii.org/BML/Udara/ISPU/ISPU%20%28Indeks%20Standar%20Pencemar%20Udara%29.htm
diunduh pada 23 Februari 2013
2. US EPA, 2012. Health Effects of Ozone in the General Population
http://www.epa.gov/apti/ozonehealth/population.html diunduh pada 23 Februari 2013
3. WHO Europe, 2008. Health Risks of Ozonefrom Long-Range
Transboundary Air Pollution.
http://www.euro.who.int/__data/assets/pdf_file/0005/78647/E91843.pdf diunduh pada 23 Februari 2013
4. Zdenek Rasplicka, .Ozone Levels and Their Effects.
http://www.ozonelab.com/articles/007.htm
diunduh pada 23 Februari 2013
5. US EPA, 2012. Air Pollution Control (Ozone).
http://www.epa.gov/region6/6pd/air/pd-l/control.htm
diunduh pada 26 Februari 2013
6. Depkes, 1999. Parameter Pencemar Udara dan Dampaknya Terhadap Kesehatan
http://www.depkes.go.id/downloads/Udara.PDF diunduh pada 27 Februari 2013
7. APIS, 2012. Impact of Photochemical Oxidants (Ozone).
http://www.apis.ac.uk/overview/issues/overview_PhotoOx.htm diunduh pada 27 Februari 2013
6. Depkes, 1999. Parameter Pencemar Udara dan Dampaknya Terhadap Kesehatan
http://www.depkes.go.id/downloads/Udara.PDF diunduh pada 27 Februari 2013
7. APIS, 2012. Impact of Photochemical Oxidants (Ozone).
http://www.apis.ac.uk/overview/issues/overview_PhotoOx.htm diunduh pada 27 Februari 2013